Jumat, 08 Maret 2013

Tanamkan Wawasan Kebangsaan Sejak Dini

Bangkok, Thailand -- Wawasan kebangsaan perlu ditanamkan sejak dini. Bagi sekolah Indonesia luar negeri (SILN), pendidikan cinta tanah air ini menjadi sangat penting. "Tentunya, agar peserta didik yang tumbuh di 'tanah orang' tidak kehilangan identitasnya sebagai warga negara Indonesia," kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Lydia Freyani Hawadi usai mengunjungi Taman Kanak-kanak di Sekolah Indonesia Bangkok, di sela-sela Kegiatan Pertemuan Koordinator Pendidikan untuk Semua (PUS) di Bangkok, Thailand, Rabu(27/2).

Lydia menyatakan wawasan kebangsaan harus menjadi salah satu prioritas di SILN, terutama pada PAUD. Dengan demikian anak-anak Indonesia yang tumbuh di luar negeri tidak kehilangan identitasnya sebagai warga negara Indonesia (WNI).

Menurut Dirjen PAUDNI anak-anak taman kanak-kanak di Bangkok banyak yang tidak mengenal Presiden Indonesia. Mereka juga tidak hafal lagu-lagu kebangsaan Indonesia, ujarnya. Meski demikian, apa yang ia amati tersebut terjadi bukan karena kesadaran akan pendidikan wawasan kebangsaan telah luntur.

Hal itu terjadi tidak lain karena para pendidik PAUD di SILN belum mendapatkan pelatihan dan informasi yang memadai dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Hal ini diakui Lydia menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia dalam hal ini Kemdikbud.

"Banyak dari para pendidik PAUD tersebut adalah para sukarelawan. Mereka belum mendapatkan pelatihan dan tidak memiliki latar belakang pendidikan PAUD atau psikologi," ujarnya. Oleh karena itu Kemdikbud akan mengupayakan agar program pelatihan dapat menjangkau pendidik PAUD di SILN. (NW, sumber: paudni.kemdikbud.go.id)

0 Comments:

Posting Komentar