Senin, 11 Maret 2013

Emosi positif sebagai motor perubahan

Perubahan dalam organisasi sudah jamak dibicarakan. Demi keberlangsungan dan pertumbuhannya, organisasi dituntut untuk melakukan berbagai perubahan. Bahkan seringkali pilihannya adalah yang bersifat transformatif, perubahan yang bersifat fundamental. Yang belum banyak yang dibicarakan adalah, seperti apa peran emosi positif dalam proses perubahan ini. Artikel ini membahas bagaimana emosi positif berperan dalam interaksi positif karyawan. Interaksi ini menjadi kunci penting perubahan transformatif, karena mengubah sudut pandang, pemahaman, dan penginterpretasian karyawan. Tiga hal ini mutlak untuk satu perubahan transformatif.
Sudut pandang, pemahaman dan penginterpretasian baru dibutuhkan karena perubahan transformasional bukan sekadar memperbaiki yang sudah berjalan. Tapi, merupakan upaya sengaja dan kontinu dalam menciptakan pengorganisasian baru. Makanya perubahan ini tidak bisa dilakukan dengan bombardir perintah dari para pemimpin organisasi. Karena bersifat generatif, maka ia harus dibangun dari tujuan dan makna baru organisasi yang didukung oleh karyawan. Sisi positif dan aspek kekuatan karyawan dan organisasi harus jadi landasan tujuan dan makna baru ini. Di sinilah emosi positif memainkan perannya.
Emosi positif akan menghadirkan iklim positif di organisasi yang pada saatnya memperluas dan membangun kekuatan hubungan antar karyawan. Dengan kondisi ini, kapasitas individu sekaligus organisasi secara kolektif menjadi meningkat. Konsep efek broaden and build dari teori emosi positif, jadi relevan menjelaskan upaya penciptaan iklim positif ini.
Efek broaden akan mendorong karyawan menjadi lebih inklusif dan saling memberdayakan. Perbedaan antara “aku” dan “orang lain” menjadi blur. Karyawan akan lebih fleksibel dalam saling bantu dan respect. Mereka terdorong untuk berbagi hal-hal positif yang memudahkan pengidentifikasian sesuatu yang baru dan bernilai bagi organisasi. Mereka berkolaborasi menggarisbawahi hal baru yang menguatkan organisasi, disamping mencatat masalah-masalah dan gejala disfungsional yang ada. Hal baru yang inovatif tadi, bisa muncul karena emosi positif membuka wawasan penemuan dan interaksi yang terjadi akan menstimulasi gagasan yahud. Metode, cara kerja yang tak biasa tapi manjur bisa muncul. Yang tak kalah penting pula, hubungan positif yang tercipta pada saatnya akan berkontribusi pada harapan, optimisme, dan resiliensi karyawan menghadapi kendala-kendala saat mengusahakan penguatan tadi/menjalankan tadi. Ketika inilah efek build dari emosi positif bekerja.
Build effect bekerja dalam membangun kapasitas individu dan hubungan sosial. Kapasitas dan hubungan ini, selama emosi positif tadi memancar, akan terus bertambah dan berfungsi optimal. Suasana saling apresiatif yang sudah tercipta akan membuat para karyawan semakin tertarik untuk bekerja sama dan menstimulasi keinginan mencapai tujuan bersama tadi. Pengalaman positif masing-masing individu akan berakumulasi menambah rasa saling percaya dan akhirnya memadukan kekuatan organisasi..
Bila efek broaden dan build ini sudah hadir, bisa dibayangkan, potensi untuk menjalankan dan sukses dengan perubahan transformasional menjadi besar sekali. Sisi unggul organisasi akan menyeruak dari setiap bagian, kelompok atau unit. Walaupun upaya perubahan ini belum tentu mudah atau lancar, emosi positif dan efek yang menyertainya akan membukakan jalan dan memuluskan keberhasilannya.

sumber : http://taufiqamir.blogspot.com

0 Comments:

Posting Komentar