Visi

Terwujudnya akhlak mulia dan semangat berprestasi dalam bidang ilmu pengetahuan, teknologi, komunikasi internasional dan seni budaya menuju sekolah unggul yang berwawasan internasional.

Indikator Visi

1. Tertingkatnya akhlak bagi siswa. 2. Tertingkatnya prestasi siswa pada bidang sains, teknik, komunikasi intenasional dan seni. 3. Tertingkatnya status sekolah menjadi sekolah bertaraf internasional.

SMA Negeri 2 Kotaagung

Melaksanakan pendidikan, pembelajaran, dan pelayanan yang optimal sehingga terbentuk insan yang berprestasi dalam segala bidang.

SMA Negeri 2 Kotaagung

Membudayakan perilaku santun, jujur, dan menjunjung tinggi nilai-nilai luhur budaya bangsa.

Foto Bersama jajaran Staff Guru SMA Negeri 2 Kotaagung

Fto Kenangan Bersama Bp. Heru Suprapto

Jumat, 08 Maret 2013

Strategi Pendidikan Menyiapkan Tenaga Terampil

Jakarta—Pendidikan berperan penting dalam membangun daya saing bangsa, mengurangi kemiskinan , dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Peran penting pendidikan dalam pengembangan ekonomi di Indonesia terutama untuk menyediakan tenaga kerja terampil.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Mohammad Nuh menyampaikan tantangan dunia pendidikan ke depan semakin besar. Dia menyebutkan, berdasarkan prediksi McKensey (2012), kebutuhan tenaga kerja terampil di Indonesia akan meningkat dari 55 juta pada 2012 menjadi 113 juta pada 2030. “Pemerintah telah memfomulasikan sejumlah kebijakan strategis untuk menjawab tantangan ini, dua tahun lebih awal dari laporan itu (McKensey),” katanya pada Indonesia Summit 2013 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Kamis (28/2/2013).

Mendikbud menyebutkan, kebijakan pertama adalah meningkatkan wajib belajar dari sembilan tahun menjadi 12 tahun melalui pendidikan menengah universal. Targetnya adalah meningkatkan angka partisipasi kasar (APK) sekolah menengah menjadi tidak kurang dari 97 persen. “Dan tidak ada lulusan SMP yang tidak melanjutkan ke SMA,” katanya.

Kebijakan kedua, lanjut Mendikbud, adalah meningkatkan akses ke pendidikan tinggi yang mengacu pada Undang-Undang No.12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi. Undan-undang itu menyatakan, pemerintah wajib menyelenggarakan sedikitnya satu akademi komunitas di setiap kabupaten. Selain itu, setidaknya ada satu universitas dan politeknik di tiap provinsi. “Ditargetkan akan dibangun 850 akademi komunitas pada 2025,” katanya.

Undang-undang itu, kata Mendikbud, juga menyebutkan, pemerintah mempunyai kewajiban menyediakan bantuan operasional bagi perguruan tinggi negeri (PTN) untuk meringankan beban mahasiswa. “Dan sedikitnya 20 persen mahasiswa baru di PTN berasal dari keluarga tidak mampu. Targetnya APK pendidikan tinggi mencapai 53 persen pada 2025,” katanya.

Mendikbud melanjutkan, strategi ketiga adalah merevisi kurikulum untuk jenjang SD, SMP, dan SMA. Kurikulum baru ini, kata Mendikbud, disusun untuk menyiapkan peserta didik menguasai keterampilan di abad 21. “Abad di mana kreativitas dan inovasi menjadi aset utama bagi seseorang untuk menghadapinya,” katanya.

Menteri Nuh menjelaskan, kurikulum baru ini menggunakan metode pendekatan saintifik. Suatu pendekatan siswa harus aktif terlibat dalam mengamati, bertanya, mengasosiasikan, dan melakukan eksperimen. “Diharapkan, proses pembelajaran dapat meningkatkan kreativitas peserta didik,” ujarnya. (ASW).

Tanamkan Wawasan Kebangsaan Sejak Dini

Bangkok, Thailand -- Wawasan kebangsaan perlu ditanamkan sejak dini. Bagi sekolah Indonesia luar negeri (SILN), pendidikan cinta tanah air ini menjadi sangat penting. "Tentunya, agar peserta didik yang tumbuh di 'tanah orang' tidak kehilangan identitasnya sebagai warga negara Indonesia," kata Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal, dan Informal (PAUDNI) Lydia Freyani Hawadi usai mengunjungi Taman Kanak-kanak di Sekolah Indonesia Bangkok, di sela-sela Kegiatan Pertemuan Koordinator Pendidikan untuk Semua (PUS) di Bangkok, Thailand, Rabu(27/2).

Lydia menyatakan wawasan kebangsaan harus menjadi salah satu prioritas di SILN, terutama pada PAUD. Dengan demikian anak-anak Indonesia yang tumbuh di luar negeri tidak kehilangan identitasnya sebagai warga negara Indonesia (WNI).

Menurut Dirjen PAUDNI anak-anak taman kanak-kanak di Bangkok banyak yang tidak mengenal Presiden Indonesia. Mereka juga tidak hafal lagu-lagu kebangsaan Indonesia, ujarnya. Meski demikian, apa yang ia amati tersebut terjadi bukan karena kesadaran akan pendidikan wawasan kebangsaan telah luntur.

Hal itu terjadi tidak lain karena para pendidik PAUD di SILN belum mendapatkan pelatihan dan informasi yang memadai dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Hal ini diakui Lydia menjadi tanggung jawab pemerintah Indonesia dalam hal ini Kemdikbud.

"Banyak dari para pendidik PAUD tersebut adalah para sukarelawan. Mereka belum mendapatkan pelatihan dan tidak memiliki latar belakang pendidikan PAUD atau psikologi," ujarnya. Oleh karena itu Kemdikbud akan mengupayakan agar program pelatihan dapat menjangkau pendidik PAUD di SILN. (NW, sumber: paudni.kemdikbud.go.id)

Master Teacher Jadi Konsep Pelatihan Guru untuk Hadapi Kurikulum 2013

Jakarta - Konsep pelatihan para guru dalam menghadapi kurikulum 2013 akan dilakukan dengan menggunakan metode master teacher. Guru-guru berprestasi dan memiliki skill atau kemampuan mengajar yang baik akan dilatih terlebih dahulu untuk kemudian menyampaikan ilmu yang didapat kepada guru yang lain. "Bisa guru juara lomba nasional, guru teladan nasional, guru terbaik di sekolah-sekolah swasta, negeri, sekolah internasional, ada juga sebagian dosen dan praktisi sebagai pelatih. Mereka yang akan memberikan pelatihan ke guru-guru yang akan menjadi master teacher," jelas Mendikbud Mohammad Nuh di ruangannya, pada Selasa (11/12) lalu.

Tiga hal yang penting dalam pelatihan guru ini adalah materi pelatihan, target guru yang dilatih, dan metode pelatihan yang digunakan. Guru yang mendapat prioritas pelatihan adalah guru kelas I, IV, VII, dan X dengan materi seputar konsep kurikulum baru. "Sebenarnya, opsinya kan ada beberapa terkait teknis pelaksanaan. Tetapi, kemungkinan besar adalah diterapkan pada kelas I, IV, VII, dan X," ujar Menteri Nuh.

Ia menjelaskan, setiap pelatihan nantinya akan selalu ada pre-test dan post test. "Dari situ kita lihat master teacher terbaik. Sehingga kita punya stok master teacher," katanya. Salah satu tujuan konsep master teacher ini adalah untuk menumbuhkan rasa percaya diri guru, dan memotivasi guru  untuk berprestasi.

Guru-guru yang akan dipilih untuk mengikuti pelatihan menjadi master teacher tidak hanya berasal dari kota besar, tetapi juga dari tingkat kabupaten. "Kita ingin membangun atmosfer supaya guru berlomba untuk berprestasi. Karirnya tidak hanya berupa tunjangan profesi, pangkat, tapi ada status yang lain, yaitu master teacher," tutur Menteri Nuh.

Pelatihan guru akan dilakukan secara paralel dengan pelatihan master teacher, yaitu berupa angkatan. "Begitu angkatan satu master teacher selesai dan dinyatakan qualified, dia langsung terjun ke lapangan, training guru-guru di mana-mana," terang Mendikbud. Sementara angkatan master teacher yang pertama melakukan pelatihan untuk guru-guru, pelatihan angkatan kedua untuk master teacher terus dilakukan, dan seterusnya. Dalam menjalankan pelatihan guru tersebut, Kemdikbud akan terus menjamin quality control para guru yang menjadi peserta pelatihan. (DM)

                                                                                                                           http://kemdikbud.go.id